Penjelasan BMKG soal Gempa Sulut dengan Pemutakhiran Magnitudo 7,0

Penjelasan BMKG soal Gempa Sulut dengan Pemutakhiran Magnitudo 7,0
Lokasi gempa Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dengan pemutakhiran magnitudo 7,0. Foto: Peta BMKG.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan BMKG telah melakukan pemutakhiran parameter gempa Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara yang sebelumnya dilaporkan magnitudo 7,1.

"BMKG melaporkan pemutakhiran parameter gempa pada magnitudo 7,0 serta berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara," ucap Raditya dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis malam.

Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan parameter gempa dengan M7,1 dan berpusat pada 134 km timur laut Melonguane serta kedalaman 154 km.

Prayitno mengatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan pemutakhiran gempa M7,0 dan pusat gempa berada di laut atau 132 km arah timur laut Kota Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

"Hingga hari Kamis, 21 Januari 2021, pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ujar Prayitno.

Dia menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),” tambahnya.

BMKG beri penjelasan soal gempa Sulawesi Utara dengan pemutakhiran Magnitudo 7,0 pada Kamis (21/1).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News