Penjelasan Guru Besar FKUI Tentang Efek Terpapar Gas Air Mata, Simak! 

Penjelasan Guru Besar FKUI Tentang Efek Terpapar Gas Air Mata, Simak! 
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan seusai pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.

Lebih lanjut, Tjandra membeberkan seorang yang terpapar gas air mata bisa saja mengalami rasa terbakar di mata, mulut, dan hidung. Selain itu, bisa berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan. 

"Kemudian, dapat terjadi semacam luka bakar kimiawi dan reaksi alergi," kata Tjandra. 

Tjandra juga menyebut dampak utama gas air mata biasanya segera timbul, dan pada keadaan tertentu bisa mengakibatkan kronik berkepanjangan.

"Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi, dan apalagi kalau di ruangan tertutup," kata Tjandra. 

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan penembakan gas air mata terpaksa dilakukan karena guna mencegah tindakan anarkistis suporter Arema yang membahayakan keselamatan pemain dan ofisial. 

"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkistis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tutur perwira bintang dua itu.

Akibat tembakan gas air mata itu, para pendukung lantas menuju pintu keluar.

"Kemudian, terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya. (ast/jpnn) 

Yuk, Simak Juga Video ini!

Begini penjelasan Guru Besar FKUI tentang efek terpapar gas air mata. Cek selengkapnya.


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News