Penjelasan Kolonel Zeni Djunaidhi soal Luka Jahitan di Leher Serda IBG

Penjelasan Kolonel Zeni Djunaidhi soal Luka Jahitan di Leher Serda IBG
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Zeni Djunaidhi. Foto: ANTARA/Munawar

jpnn.com, MEDAN - Terdapat luka jahitan di leher Serda IBG (23), prajurit Kompi B Yonif 122/TS Dolok Masihul, Deli Serdang, yang meninggal dunia setelah terkena tendangan ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya, Pratu AR.

Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Zeni Djunaidhi menjelaskan luka jahitan tersebut merupakan bekas suntikan formalin.

"Bekas luka suntikan tersebut, bukan suatu hal yang aneh atau temuan.Hal itu adalah bekas suntikan formalin," kata Djunaidhi pada pertemuan dengan wartawan di Makodam I/BB Medan, Selasa (12/11).

Dijelaskan, suntikan formalin terhadap korban tersebut merupakan pemintaan dari pihak keluarga Serda IBG agar jenazah bisa bertahan selama 10 hari.

"Apalagi jenazah Serda IBG akan dibawa ke Pulau Nias, Provinsi Sumatera dengan menggunakan penerbangan pesawat terbang," ujarnya.

Untuk memasukkan formalin ke dalam tubuh korban, kata Kapendam, harus menggunakan alat suntik yang cukup besar. Setelah formalin disuntikkan ke tubuh korban, luka bekas jarum tersebut harus dijahit.

"Kalau tidak dijahit, formalin yang berada di tubuh Serda IBG akan keluar. Lobang di leher korban tersebut juga cukup besar," ucap Djunaidhi.

Pada acara tersebut, hadir Kapendam I/BB Kolonel Inf. Zeni Djunaidhi, Danpomdam I/BB Kolonel CPM Sudarman Setiawan, Kakumdam I/BB Kolonel CHK T.A. Nugraha, Danbrigif 7/RR Kolonel Inf. Agustatius Sitepu, Kakesdam I/BB Kolonel CKM dr. Sutan Bangun, dan Danyonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf. Ahmad Aziz.

Serda IBG meninggal dunia ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya, Pratu AR, di kompleks Batalion 122/TS Dolok Masihul, Deli Serdang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News