Penjelasan KPAI Faktor Pelajar Ikut Demonstrasi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto memiliki analisis atas maraknya pelajar mengikuti demonstrasi menolak rancangan undang-undang kontroversial. Menurut Susanto, keterlibatan pelajar ini buntut masifnya ajakan demonstrasi di media sosial.
"Salah satunya viral ajakan di media sosial itu memang kecenderungannya cukup tinggi, menginspirasi anak-anak ikut terlibat," katanya ditemui di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (2/9).
Selain media sosial, faktor ajakan teman membuat pelajar banyak yang terlibat di demonstrasi beberapa hari kemarin. Menurut Susanto, usia pelajar memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama.
"Solidaritas teman, provokasi lewat media sosial, kemudian belakangan ada narasi-narasi jihad yang kemarin juga cukup banyak anak terlibat," lanjut dia.
Dari catatan Susanto, hampir 40 persen pedemo mayoritas dari kalangan pelajar. Data itu menunjukkan pengaruh besar media sosial dan ajakan teman.
"Hampir 40 persen anak hadir di area lokasi demonstrasi, itu menunjukan bahwa luar biasa pengaruh ajakan itu kepada anak-anak," timpal dia. (mg10/jpnn)
Dari catatan KPAI, hampir 40 persen pedemo mayoritas dari kalangan pelajar. Data itu menunjukkan pengaruh besar media sosial dan ajakan teman.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas
- KPAI Sesalkan Binus School tak Terbuka Mengenai Status Kesiswaan Terduga Pelaku Perundungan
- Marak Perundungan, Kowani Minta Orang Tua Tak Abaikan Tindakan Kekerasan Sekecil Apa pun
- Konon Korban Perundungan Siswa Binus School Sukarela Dipukuli, KPAI Tegaskan Ini
- KPAI Kawal Korban & Pelaku dalam Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong
- KPAI Beberkan Kondisi Mental Korban Perundungan yang Melibatkan Anak Vincent