Penjelasan Laksmi Dewanthi Soal Hasil Negosiasi Agenda Krusial COP26

Penjelasan Laksmi Dewanthi Soal Hasil Negosiasi Agenda Krusial COP26
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi. Foto: KLHK

Delegasi Indonesia memiliki dua jalur yang pertama kelompok negosiator yang mengikuti lima sidang.

Kedua, jalur di luar itu yakni Paviliun Indonesia.

Tujuan sebagai delegasi, tandas Laksmi, tentu saja agenda-agenda krusial dalam jalur negosiasi mencapai kesepakatan yang tentu saja kesepakatan yang mereflesikan kepentingan berbagai negara-negara pihak. Sebab banyak negara pihak dengan berbagai kepentingnannya.

“Itu target delegasi Indonesia,” katanya.

Pada COP 26 di Glasgow ini Paviliun Indonesia mengambil tema Leading Climate Actions Together: Indonesis FOLU Net Shink 2030.

Di sini, Indonesia menyuarakan tindakan, strategi, dan inovasi Indonsia pada dunia internasional berupa aksi-aksi Indonesia dalam mencegah perubahan iklim.

Paviliun Indonesia adalah etalase Indonesia yang juga berfungsi sebagai soft diplomacy. Kita ada presentase dalam bentuk poster, video, sesi diskusi, talkshow dan sebagainya yang pada intinya memberikan informasi tentang apa yang sudah dan akan dilakukan Indonesia dan kontribusi kita.

Untuk yang jalur non-negoasisi, target kita adalah dapat memberikan informasi dan edukasi terkait apa yang sudah dilakukan Indonesia. Kita Indonesia, tidak sekadar datang dan melakukan negosiasi, tetapi Indonesia telah melakukan berbagai hal yang konkret. Kita melakukan banyak hal dan ini yang kita sampaikan.

Dirjen PPI KLHK Laksmi Dhewanthi menyampaikan hasil pelaksanaan Conference of the Parties atau COP26 atau KTT Perubahan Iklim PBB di Glasgow, Inggris Raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News