Penjelasan Rahmat Gobel Terkait Kesalahan Pemahaman Tentang Transfer Teknologi

“Itu yang saya lakukan. Sehingga teknologi itu tidak dilakukan insinyur, tetapi karyawan paling bawah,” katanya.
Sekarang, kata dia, bagaimana kalau mau alih teknologi karena karyawan paling bawah ini banyak yang pindah-pindah. Karena itu, kata dia, tidak akan terjadi alih teknologi. Karena proses untuk alih teknologi itu tidak akan sempurna. Jadi, Gobel menegaskan banyak orang tidak paham kenapa tidak diberikan alih teknologi.
“Belum lagi kalau pengusaha baru datang, yang (pengusaha satunya lagi) ini sudah lama, tahu-tahu karyawannya direkrut, dibajak, dia pindahlah tuh ilmunya. Ya perusahaan yang lama sudah tidak mau beri lagi pastinya. Di situlah perlu loyalitas untuk kita memberikan transfer teknologi itu sendiri,” katanya.
“Di kita gampang, gaji sana lebih tinggi jadi pindah. Itulah kelemahan kita sendiri. Ini saya debat sama kawan-kawan yang saya bilang anda salah menilai transfer teknologi dari Jepang,” ujarnya.(boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel mengatakan banyak yang salah memahami persoalan transfer teknologi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang