Penjual Air Galon Sempat Penasaran Sikap Terduga Teroris

Penjual Air Galon Sempat Penasaran Sikap Terduga Teroris
Densus 88 dan Pasukan Gegana Brimob Polda Jatim menggeledah rumah pelaku pengeboman di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. Foto: Zaimarmies/JAWA POS

Haryanto yang tinggal tepat di belakang rumah Tri juga tidak melihat adanya tanda-tanda mencurigakan dari rumah tersebut. Dia jarang bertemu dengan keluarga yang tinggal sejak bulan Januari 2018 tersebut.

BACA JUGA: Pasukan Elite TNI dari Tiga Matra Siap Bergerak

“Biasanya saya lihat mereka cuma dari lantai dua. Jarang bertemu langsung,” papar pria 63 tahun tersebut. Adanya penggrebekan kemarin (15/5) pun membuat dirinya harus berpindah mengungsi sementara ke rumah saudaranya.

Tri juga sering melakukan solat berjamaah di mushola yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia selalu hadir setiap dhuhur dan ashar. Tetapi sering terlihat keluar setiap menjelang maghrib.

Sementara itu, diantara kelima anggota keluarga, hanya si bungsu yang paling sering terlihat berinteraksi dengan anak-anak di sekitar. “Dia paling sering main bola sama kami,” ujar R. Bramantio Wijoyo.

Selain Ais, anggota keluarga lain jarang memperlihatkan diri. Kecuali untuk memanggil Ais pulang. Pintu pagar rumahnya juga jarang terbuka lebar. Tidak jarang, anak-anak di daerah tersebut dimarahi Tri jika menendang bola terlalu keras. Sebab, lokasi mereka bermain memang tepat berada di depan rumahnya. (dwi)


Tri Murtiono merupakan pelaku aksi bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Surabaya, dikenal sebagai sosok yang tertutup.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News