Penobatan Raja Dinilai Pengalihan Isu Kecurangan Pemilu Thailand

Penobatan Raja Dinilai Pengalihan Isu Kecurangan Pemilu Thailand
Prosesi penobatan Maha Vajiralongkorn sebagai raja Thailand berlangsung di Bangkok kemarin, Sabtu (4/5). Foto: AFP

Mendiang Raja Bhumibol dianggap sebagai figur yang bisa mempersatukan rakyat di tengah kekacauan politik di Thailand. Dia melakukannya dengan halus tanpa ikut campur tangan langsung.

Sebaliknya, Vajiralongkorn secara terbuka mendukung junta militer. Di Thailand, kekuasaan tertinggi memang berada di kerajaan. Tapi, kerajaan juga ditopang militer.

Hasil pemilu hingga saat ini belum keluar sepenuhnya. Ditunda hingga proses pengangkatan raja usai. Pemilu pertama sejak kudeta militer 2014 itu membuat rakyat terbelah. Pro-junta militer dan prodemokrasi menguasai kursi hampir sama banyaknya.

"Upacara penobatan ini menjadi pengalih kemarahan atas penyimpangan dalam pemilu," ujar pakar politik Thailand dari Naresuan University Paul Chambers sebagaimana dikutip AFP.

Saat ini rakyat menanti sikap Vajiralongkorn untuk menghadapi hasil pemilu. Dia pernah meminta agar konstitusi diubah dan permintaannya disetujui.

Perubahan itu membuatnya lebih berkuasa dan secara eksplisit menyatakan haknya untuk ikut campur dalam urusan pemerintahan, terutama di masa krisis politik. Pekan depan, ketika hasil pemilu keluar, Vajiralongkorn mungkin harus menggunakan kuasanya itu. (sha/c17/ttg)

Simak Video Pilihan Redaksi : 


Prosesi penobatan Maha Vajiralongkorn sebagai raja Thailand berlangsung di Bangkok kemarin, Sabtu (4/5)


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News