Pentolan Honorer K2: Utang Banyak kok Menggaji Pengangguran

Pentolan Honorer K2: Utang Banyak kok Menggaji Pengangguran
Presiden Jokowi saat blusukan ke Pasar Sentral Gorontalo, Jumat (1/3). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang pimpinan honorer K2 Bhimma mengatakan, janji Presiden Jokowi untuk meluncurkan kartu prakerja sangat sarat kepentingan politis.

Menurut Bhimma yang juga Ketua Nasional PROPAS (Pro Prabowo-Sandi) K2 Indonesia itu, pemimpin yang baik bukan menghamburkan uang negara untuk memanjakan para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik yang belum bekerja. Kebijakan itu justru mencetak milenial yang tidak punya mental pejuang dan petarung.

"Milenial harus diasah mentalnya. Tidak boleh manja dan disuapin terus. Karena tantangan mereka ke depan jauh lebih sulit. Lagipula Indonesia belum pantas menggaji pengangguran wong utang kita banyak kok," kata Bhimma kepada JPNN, Selasa (5/3).

Bhimma melanjutkan, honorer K2 Indonesia yang tergabung dalam PROPAS menyayangkan rencana kebijakan tersebut. Apakah Jokowi sudah menutup matanya rapat-rapat dengan penderitaan nasib honorer K2 Indonesia yang terus dizalimi oleh rezim ini.

BACA JUGA: Guru Honorer: Aneh, Nganggur Kok Dibayar sih!

Pengabdian honorer paling sedikit 15 tahun. Bahkan ada yang lebih 30 tahun dengan kesejahteraan di bawah upah minimum regional (UMR).

Pentolan Honorer K2: Utang Banyak kok Menggaji Pengangguran

Honorer K2 saat aksi unjuk rasa. Foto: dok.JPNN.com

Janji Presiden Jokowi memberikan kartu prakerja mendapat tanggapan dari pimpinan honorer K2.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News