Pentolan Honorer: Posisi Kami Terancam

Pentolan Honorer: Posisi Kami Terancam
Tatap Muka: FGGH ketika menggelar audiensi dengan Disdikporapar// Wahyu Ismir/Pontianak Post/JPNN

jpnn.com, MEMPAWAH - Forum Gerakan Guru Honor (FGGH) Mempawah, Kalimantan Barat, meminta pemerintah kabupaten membuat kebijakan pengangkatan guru kontrak.

“Kebijakan ini diikat dengan surat keputusan (SK) yang diterbitkan bupati Mempawah,” kata Wakil Ketua PGGH Hidaya saat beraudiensi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Mempawah, Rabu (3/10).

Dia menambahkan, penerimaan CPNS yang digelar pemerintah pusat pada tahun ini menimbulkan kecemasan bagi guru honorer.

Pasalnya, mereka tidak mendapat jaminan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

“Akibatnya, posisi kami terancam akan digantikan oleh pegawai hasil seleksi CPNS nantinya,” kata Hidaya.

Hidaya menjelaskan, pengangkatan itu bisa dilakukan secara bertahap, baik di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.

Pihaknya juga mendesak Pemerintah Kabupaten Mempawah merumuskan regulasi tentang upah guru honorer.

Sebab, saat ini upah yang diterima guru honorer sangat tidak manusiawi jika disesuaikan dengan kondisi perekonomian di masyarakat.

Forum Gerakan Guru Honor (FGGH) Mempawah, Kalimantan Barat, meminta pemerintah kabupaten membuat kebijakan pengangkatan guru kontrak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News