Penyakit Kaki Gajah Hantui Warga Tayan

Penyakit Kaki Gajah Hantui Warga Tayan
Penyakit Kaki Gajah Hantui Warga Tayan
Pontianak Post sempat berkeliling ke sejumlah desa di Kecamatan Tayan. Kecamatan Tayan memiliki banyak sungai dan rawa-rawa. Di banyak tempat terlihat sampah yang menumpuk di mana mana, bahkan di pinggiran sungai. Beberapa kali menjumpai warga yang membuang sampah di bantaran sungai.

Menurut Syamsul Bahri, kesadaran warga dalam membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Padahal kondisi wilayah yang kotor dan dipenuhi sampah-sampah yang digenangi air menjadi tempat berkembangbiak bagi nyamuk pembawa cacing filarial.

Penyakit kaki gajah adalah salah satu penyakit di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filarial yang berkembang biak di dalam kelenjar getah bening lewat gigitan nyamuk. Cacing inilah yang akan menyumbat saluran getah bening dan menyebabkan pembengkakan. Gawatnya, hampir semua jenis nyamuk berpotensi membawa bibit penyakit ini, terutama nyamuk culex, anopheles juga aedes. Penyakit ini memang tidak mudah terdeteksi kecuali dengan pemeriksaan darah. Biasanya yang terdeteksi justru ketika sudah terjadi pembengkakan.

Menurut Syamsul Bahri, penderita cacing micro filarial tidak langsung mengalami pembengkakan. Proses pembengkakan bisa terjadi selama beberapa tahun. Jika tidak diobati, kebanyakan warga yang mengidap cacing filarial di kecamatan Tayan akan mengalami pembengkakan pada beberapa tahun mendatang. “Jika sudah mengalami pembengkakan tidak bisa dipulihkan kecuali dioperasi plastik,” ujarnya.

TAYAN HILIR - Angka pengidap cacing micro filarial yang menjadi sumber penyebab penyakit kaki gajah (filariasis) di Kecamatan Tayan Hilir, Kubu Raya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News