Penyamun Bohong

Oleh: Dahlan Iskan

Penyamun Bohong
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Rupanya Shahidan ini sangat berpengalaman. Ia sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 1980-an. Waktu mengucapkan kata "penyamun" mikrofon di depannya ia matikan. Tidak akan ada bukti rekamannya.

Akan tetapi Alice, seorang sarjana farmasi, melihat suasana sidang sudah kian gaduh. Maka tiga orang itu dikeluarkan semua dari ruang sidang.

Praktis keadaan itu mencerminkan perpolitikan di Malaysia sekarang ini. Pemerintahan Anwar Ibrahim sekarang, kata oposisi, terlalu mengakomodasikan golongan Tionghoa. "Pribumi habis," bahasa mereka.

Tentu itu bahasa oposisi. Bagi Anwar Ibrahim, Malaysia harus menjadi rumah untuk semua golongan. Ini yang berbeda dengan praktik politik di masa lalu. Terutama di zaman UMNO berkuasa selama 60 tahun: pribumi diistimewakan.

Belakangan gerakan membela pribumi memang kian marak. Tokoh sentralnya tetaplah Mahathir Muhammad. Tahun ini usia Mahathir 98 tahun. Masih sehat. Gesit, bahkan kini ia mendirikan partai baru lagi: Partai Bumiputera Perkasa Malaysia. Disingkat PUTRA.

Inisiator partai ini sebenarnya Ibrahim Ali. Bukan Mahathir. Juga sudah tua: 72 tahun. Asal Kelantan. Tetapi Anda tidak banyak tahu tentang orang ini. Kuliahnya pun di Kamboja, dapat gelar doktor di sana.

Ibrahim Ali juga menjabat ketua partai PUTRA. Tetapi tokoh informalnya tetaplah Mahathir. Praktis partai ini juga bisa disebut pecahan UMNO. Atau disebut juga OMNO garis lurus.

Harapannya, semua pribumi bersatu di situ. Tetapi itu juga berat. Partai Islam PAS akan tetap ingin eksis. Tapi PAS masih bisa menjadi satu di barisan koalisi PUTRA.

KETIKA saya transit di Singapura, tiga anggota DPR Malaysia diusir dari ruang rapat. Yang mengusir wakil ketua DPR, wanita: Alice Lau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News