Penyanyi dan Penonton Sama – sama Menangis

Penyanyi dan Penonton Sama – sama Menangis
Para personel HIVI! Berpose dengan latar belakang para siswa SMA Al Azhar Mandiri, Palu. Foto: HIVI! FOR JAWA POS

Namun, pada akhirnya niat baik mengalahkan rasa panik...

***
24 November 2018 itu seharusnya menjadi hari bahagia untuk Alvitrah Surya Wijaya dan teman-temannya di SMA Al-Azhar Mandiri, Palu. Hari yang penuh canda tawa, musik, nyanyi bersama, dan gelak tawa.

Hari ketika Alvi dan teman-temannya bisa menyaksikan dan bertemu HIVI!. ’’Dari hasil voting, banyak teman yang ingin agar HIVI! jadi bintang tamu acara tahun ini,’’ kata Alvi saat dihubungi Jawa Pos via telepon.

Para personel HIVI! juga tak kalah antusias. Mereka memang ingin manggung di Palu karena belum pernah mampir ke sana. ’’Biasanya kalau ke Sulawesi, seringnya ke Makassar aja,’’ ujar Febri.

Tapi, malang tak dapat ditolak. Pada 28 September 2018, gempa dan tsunami menerjang Palu. Menghancurkan gedung, memutus akses ke berbagai tempat. Termasuk daerah sekitar SMA Al-Azhar Mandiri.

Selain mencemaskan keselamatan satu sama lain, ada satu hal lagi yang menjadi beban pikiran Alvi dan teman-teman satu sekolahnya. ’’Acara kita nanti gimana ya? Jadi nggak ya?’’ kata Alvi dengan suara bergetar.

Apalagi, panitia telah membayar down payment (DP) 60 persen. Persiapan pun hampir rampung. Para siswa SMA Al-Azhar Mandiri sudah sangat antusias dan tak sabar menonton grup musik idaman. Panitia mencoba berdiskusi untuk mencari solusi.

Sayang, kondisi memang tak memungkinkan. Pascabencana, kondisi di sekitar SMA Al-Azhar Mandiri benar-benar tak menunjang transportasi dan akomodasi untuk HIVI!. Akses ke lokasi acara pun cukup terhalang.

Band HIVI! Yang juga sempat merasakan getaran gempa Palu, mewujudkan mimpi siswa-siswi Al-Azhar Mandiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News