Penyebab Utama Lifting Migas Masih Rendah

Penyebab Utama Lifting Migas Masih Rendah
Kilang milik Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Kaltim Post/JPG

Dari sisi realisasi lifting KKKS, khususnya di Kaltim, untuk minyak dengan target sebesar 88.734 BOPD.

Realisasi sebesar 69.876 BOPD, sedangkan produksinya mencapai 70.442 BOPD. “Sejak April lalu KKKS mengupayakan angka lifting melebihi angka produksi.

Untuk gas targetnya sebesar 1.908 MMSCFD dan terealisasi 1.434 MMSCFD. Kontribusi lifting Kaltim untuk minyak sebesar sembilan persen dan gas 24 persen dari lifting nasional,” ujarnya.

Untuk kegiatan eksplorasi telah dilakukan pemboran sumur eksplorasi Bella-3 di Berau oleh Caelus Energy South Bengara II dengan TD 2765 ft diselesaikan pada Semester 1 2019 (Gas Discovery).

Selain itu, terdapat empat rencana pemboran oleh Krisenergy (Tanjung Aru) BV, PT Kalisat Energi Nusantara dan Caelus Energy South Bengara II pada semester II tahun ini.

Dia menjelaskan, untuk minyak, produksi terbesar masih Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan sumbangan sekitar 57 persen atau 39.695 BOPD.

Pertamina Hulu Kalimantan Timur berkontribusi 11.550 BOPD atau 17 persen dari total produksi. Sumbangsih PHSS sebesar 14 persen atau 9.785 BOPD.

Syaifudin mengakui aktivitas hulu migas di tahun ini untuk wilayah kerjanya kurang begitu aktif.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kalimantan Sulawesi (Kalsul) Syaifudin mengatakan, lifting migas yang rendah disebabkan decline rate yang lebih tinggi dan lebih cepat di beberapa blok yang beralih k

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News