Penyembuhan Dari COVID-19 Bisa Berbulan-bulan Walau Gejala Ringan

Penyembuhan Dari COVID-19 Bisa Berbulan-bulan Walau Gejala Ringan
Paul Garner ahli penyakit menular sudah pernah terkena malaria dan yang lain, dan sekarang juga mengalami terkena COVID-19. (Supplied: Paul Garner)

"Kalau yang sudah pernah mengalami, pasti mengerti maksud sindrom kelelahan karena COVID," kata dia.

"Sekarang saya mengerti perasaan orang-orang yang mengalami sindrom kelelahan kronis dan bisa bersimpati dengan mereka."

Pasien yang dinyatakan sembuh merasa lelah dan sesak napas

 

Professor Paul adalah satu dari ribuan pasien COVID-19 yang memahami seberapa melelahkannya hidup dengan penyakit tersebut.

Ilmuwan yang hingga kini masih meneliti dampak jangka panjang yang ditimbulkan COVID-19, khawatir penyakit tersebut menimbulkan kerusakan parah pada organ tubuh penderita.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa proses penyembuhan COVID-19 bervariasi — mulai dari dua minggu hingga enam minggu, bagi kasus yang parah.

Namun, penderita COVID-19, baik yang tidak parah sekalipun, tetap akan merasa lelah dan sesak napas ketika sudah berada di tahap pemulihan.

Dampak jangka panjang COVID-19 salah satunya diteliti oleh dokter ahli penyakit menular di St Vincent Hospital Sydney Professor Greg Dore.

Sebagai seorang ahli penyakit menular dan penderita COVID-19, Paul Garner dari Sekolah Kedokteran Penyakit Tropis di Liverpool di Inggris paham sekali seberapa tidak nyamannya hidup dengan penyakit apapun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News