Penyembuhan Dari COVID-19 Bisa Berbulan-bulan Walau Gejala Ringan
"Kami tertarik untuk meneliti efek dari COVID-19. Penyakit ini memiliki spektrum gejala yang luas — dari gangguan pernapasan yang relatif ringan hingga pneumonia yang sangat parah."
Professor Greg sedang meneliti dampak COVID-19 termasuk dalam kasus tidak parah, dengan memperhatikan beberapa faktor seperti ketahanan penderita berolahraga, fungsi koordinasi, dan kemampuan berkonsentrasi.
"Tidak lagi bugar"
Photo: Alex Lewis sampai sekarang merasa belum bugar lagi setelah terkena COVID-19 pertengahan Maret lalu. (ABC News: Jerry Rickard)
Salah satu pasien yang menjadi contoh kasus dalam penelitian di rumah sakit tersebut adalah Alex Lewis, yang ditemui ABC pertengahan Maret, setelah dinyatakan positif COVID-19.
Dua bulan setelah dinyatakan sembuh, Alexis masih mengalami kesulitan.
"Saya sebelumnya cukup bugar, namun sekarang tidak lagi. Kondisi pernapasan saya terus memburuk dan berolahraga terasa lebih sulit," katanya.
"Butuh beberapa waktu sembuh. Rasa lelah datang dan pergi."
Komunitas online pasien COVID-19 dari seluruh dunia
Photo: Fiona Lowenstein juga mengalami COVID-19 walau gejala awalnya ringan. (Supplied: Instagram/Fiona Lowenstein)
Sebagai seorang ahli penyakit menular dan penderita COVID-19, Paul Garner dari Sekolah Kedokteran Penyakit Tropis di Liverpool di Inggris paham sekali seberapa tidak nyamannya hidup dengan penyakit apapun
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka