Penyemprotan Disinfektan Lansgung ke Tubuh Malah Bisa Membahayakan Kesehatan

Contoh ini merupakan inisiatif pribadi yang didukung pemerintah setempat di Indonesia.
"Ini tidak bagus untuk kulit, mulut dan mata karena dapat menyebabkan iritasi," kata Wiku Adisasmito, Dosen Kesehatan Publik di Universitas Indonesia.

Sementara menurut Leong Hoe Nam, ahli penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, penyemprotan disinfektan secara massal memang sangat menarik perhatian dan seolah menaikkan moral, namun bukan merupakan langkah efektif melawan virus corona.
"Lebih baik menggunakan meriam air untuk membubarkan orang supaya mereka pulang ke rumah," katanya.
Namun di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta malah meminta agar warganya tidak menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, cairan disinfektan yang terbuat dari cairan larutan pemutih, klorin, karbollysol, dan pemebersih lantai lebih ditujukan untuk membersihkan permukaan atau benda mati, bukan untuk tubuh manusia.
"Mencampurkan berbagai jenis disinfektan berpotensi menimbulkan konsentrasi yang berlebihan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan dan menganggu kesehatan," ujar Joko, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Tanpa menghiraukan peringatan dari ahli kesehatan, Selasa kemarin, Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, melakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya menghadapi pandemi virus corona
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya