Penyemprotan Disinfektan Lansgung ke Tubuh Malah Bisa Membahayakan Kesehatan

Menurutnya virus tidak tahan lama di alam bebas dan pada umumnya orang tidak menyentuh tanah.
Juru bicara Wali Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan penyemprotan disinfektan dilakukan dengan menggunakan drone, atau pesawat kecil yang dilengkapi kamera.
Menurutnya upaya ini "penting dilakukan" di daerah yang sudah terdapat kasus COVID-19 dengan alasan virus bisa berada di mana saja.
Dibandingkan dengan sabun, menurutnya cairan disinfektan yang mengandung benzalkonium klorida dapat melemahkan virus sehingga tidak masuk ke badan manusia.
Kemana arah COVID-19 di Indonesia?

Sejumlah ilmuwan Indonesia memproyeksikan angka kasus virus corona untuk bisa mengantisipasi situasi ke depan.
Membuat iritasi pada tubuh
Di Jakarta, tersedia juga layanan penyemprotan disinfektan dalam bentuk seperti kotak telepon umum yang bisa ditemui di beberapa tempat.
Para pejalan kaki atau pengendara kemudian bisa menyemprot dirinya dengan anggapan dapat menghilangkan kuman yang menempel di pakaian dan kulit.
"Menurut saya ini bagus...saya merasa bersih setelah menyentuh banyak hal di bus...saya merasa terlindungi dengan baik," kata Fany Anisa, warga Jakarta yang diwawancara setelah menggunakannya.
Tanpa menghiraukan peringatan dari ahli kesehatan, Selasa kemarin, Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, melakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya menghadapi pandemi virus corona
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka