Penyuluh Swadaya Mengawal Petani Takalar Lakukan Percepatan Tanam Padi

“Jika musim ke-2 sudah tidak ada hujan, maka kami baru gunakan pompa air,” ungkap Daeng.
Apa yang dilakukan oleh penyuluh dan petani di Kabupaten Takalar sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menegaskan dalam kondisi apapun, termasuk saat dan pasca pandemi Covid-19, penyuluh dan petani bergerak bersama lakukan percepatan tanam.
“Kita harus gencarkan tanam padi, jagung dan kebutuhan pangan lainnya. Sehabis panen, langsung tanam lagi. Jika ini bisa kita akselerasi, krisis pangan tidak akan menyentuh Indonesia,” tegas SYL sapaanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” tegas Dedi.
Seruan untuk memastikan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun demi meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.(fri/jpnn)
Menurut Isra, Penyuluh Pertanian Swadaya yang ikut bersama petani melakukan percepatan tanam padi, luas lahan yang dimiliki Poktan Limbang Seppe 25 Ha dalam satu hamparan dan semuanya merupakan sawah tadah hujan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM