Peradi Merayakan Natal Bersama di Rutan Cipinang

Peradi Merayakan Natal Bersama di Rutan Cipinang
Ketua DPC Peradi Jakarta Selatan B Halomoan Sianturi (kiri) sebagai Ketua Panitia Natal Bersama Peradi 2018 dan Sekretaris Panitia Natal Yoris Defanedi di Rutan Cipinang, Jakarta, Jumat (21/12). Foto: Peradi

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) hari ini, Jumat (21/12/2018) merayakan Natal Bersama 2018 di Gereja Galilea Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi Jakarta Selatan B Halomoan Sianturi bertindak sebagai ketua panitia Perayaan Hari Raya bagi umat Kristiani ini. Sementara itu, Pdt. Denny WM Tumiwa SE MA hadir sebagai pengkhotbah perayaan tersebut.

Dalam acara ini, hadir Dr Luhut MP Pangaribuan dan Sugeng Teguh Santoso selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi, serta Sekretaris Panitia Natal Bersama 2018 Peradi Yoris Defane dan ratusan perwakilan DPC Peradi dari seluruh Indonesia. Acara ini juga dimeriahkan dengan stand up comedy.

Dalam perayaan Natal kali ini mengutip dari Injil Matius 6:33 yang intinya "Carilah dahulu Kerayaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

“Tema ini kami pilih untuk memberikan catatan dan refleksi bagi kita semua atas situasi dan kondisi bangsa, terutama dalam sektor penegakan hukum dan relasi antar-warga negara yang kian rapuh menjelang tahun politik,” ungkap Halomoan Sianturi.

Sedangkan Luhut MP Pangaribuan dalam sambutannya mengatakan DPN Peradi sebagai organisasi advokat yang fokus memberi perhatian pada peningkatan kualitas advokat, memilih lokasi peringatan Natal di Rutan Cipinang. Pemilihan lokasi di Rutan, menurut dia, sebagai bentuk refleksi bagi kita semua, terlebih rutan adalah tempat bagi semua manusia dari pelbagai profesi (pejabat, pengusaha, penegak hukum dan warga negara lain) yang diduga melakukan tindak pidana dan menunggu proses peradilan hingga majelis hakim memberikan vonis yang berkekuatan hukum tetap.

“Memperingati Natal di rutan dapat menjadi cermin bagi kehidupan kita semua agar menjadi lebih baik,” ujar Luhut.

Menurut Luhut, memiliki kekuasaan di dalam institusi organisasi dan kekuasaan atas sumber daya dan modal dapat menjadikan kita lupa akan makna dan tujuan hidup. “Sejatinya memiliki kekuasaan harus juga mampu mendekatkan diri kepada Tuhan karena kekuasaan adalah jalan untuk memuliakan harkat dan martabat manusia,” paparnya. 

Sejatinya memiliki kekuasaan harus juga mampu mendekatkan diri kepada Tuhan karena kekuasaan adalah jalan untuk memuliakan harkat dan martabat manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News