Perampokan Berdarah di Cirebon, Gaji Guru Satu Kecamatan Amblas

Penjahat Bersafari, Menembak Korban dari Jarak Dekat

Perampokan Berdarah di Cirebon, Gaji Guru Satu Kecamatan Amblas
BERDUKA- Putri ketiga Sutikno, Kinanti Ramadini (ketiga dari kiri), terlihat menyeka air matanya sembari memegang foto ayahnya sesaat setelah janazah Sutikno tiba di rumah duka. Foto: Yuda Sanjaya/Radar Cirebon
Warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut langsung menolong korban dengan membawa mereka ke RSUD Gunung Jati Cirebon. Polisi dari Polresta Cirebon tiba di TKP beberapa menit kemudian setelah mendapat laporan dari warga.

Di lokasi polisi langsung mensterilkan dan penyisiran TKP untuk mencari proyektil peluru milik perampok. Dari penyisiran itu, polisi menemukan sembilan selongsong peluru berukuran 9 mm dari jenis senjata FN. 

Selain polisi, petugas dari Detasemen Polisi Militer III/ Siliwangi-Cirebon, Korem 063 Sunan Gunung Jati, Kodim 0614 Kota Cirebon, serta Badan Intelijen Negara (BIN) pun ikut melakukan penyelidikan di TKP. Bukan hanya itu, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polda Jabar pun turun tangan untuk memburu para pelaku perampokan.

Kepada wartawan, Kapolwil Cirebon Kombes Pol Drs H Tugas Dwi Apriyanto didampingi Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Jenis selongsong yang kami temukan berukuran 9 mm. Jelas peluru ini bukan berasal dari jenis pistol revolver, melainkan pistol jenis FN. Sejauh ini kami masih menyelidiki apakah ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa perampokan yang selama ini terjadi di wilayah III Cirebon," jelasnya.

PERAMPOKAN terjadi di Kota Cirebon kemarin pagi. Uang Rp 585 juta lebih yang sedianya untuk membayar gaji guru satu kecamatan dibawa kabur perampok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News