Perang Gangster di Penjara, Polisi hingga Tentara Dikerahkan, Mayat di Mana-Mana

Perang Gangster di Penjara, Polisi hingga Tentara Dikerahkan, Mayat di Mana-Mana
Arsip - Narapidana penjara regional de Guayaquil memegang spanduk bertuliskan "Kami menginginkan perdamaian," "Hukum membunuh kami," "Perdamaian, tidak untuk kekerasan" setelah kerusuhan terburuk di negara itu pecah di Penitenciaria del Litoral, Guayaquil, Ekuador, 2 Oktober 2021. Foto: ANTARA/Reuters/as

jpnn.com, QUITO - Sebanyak tiga belas narapidana tewas dalam kerusuhan di sebuah penjara di kota Santo Domingo pada Senin, kata badan penjara Ekuador.

Peristiwa itu menjadi insiden terkini tentang kekerasan mematikan di dalam penjara di negara Andes itu.

Presiden Guillermo Lasso mengaitkan kekerasan di penjara tersebut dengan perseteruan antargeng untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan narkoba.

Tahun lalu, 316 tahanan tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di seluruh Ekuador.

Polisi dan angkatan bersenjata berhasil merebut kembali kendali penjara, kata badan penjara SNAI di Twitter. Sebelumnya, mereka menyebut insiden itu sebagai "perselisihan".

"Personel dari pusat melaporkan hingga sekarang 13 tahanan tewas dan dua terluka," kata SINAI, seraya menambahkan bahwa penghitungan akhir akan dilakukan oleh kantor jaksa agung.

Kekerasan di penjara Santo Domingo pada Mei lalu menyebabkan 43 kematian.

Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika mengatakan sistem penjara Ekuador menjadi rusak akibat pengabaian negara dan tidak adanya kebijakan yang komprehensif, serta kondisi penjara yang buruk bagi narapidana.

Penjara-penjara di negara itu menampung sekitar 33.900 orang atau 12,5 persen melebihi kapasitas maksimumnya, menurut data resmi

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News