Perang Konsulat

Oleh Dahlan Iskan

Perang Konsulat
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Pun di Amerika. Kian dekat Pilpres kian panas. Termasuk hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok.

Jumat kemarin adalah dibakarnya sumbu baru: secara mendadak, Amerika menutup Konsulat Tiongkok di Kota Houston, Texas.

Tiongkok membalas: akan menutup salah satu Konsulat Amerika di Tiongkok. Itu kalau permintaan Tiongkok diabaikan: agar penutupan Konsulat Houston itu dibatalkan.

Baca Juga:

"Alasan penutupan itu dipabrikasi dan tanpa dasar," ujar juru bicara Kemenlu Tiongkok.

Tiongkok meminta bukti tuduhan bahwa konsulat itu jadi pusat mata-mata. Terutama di bidang hak cipta dan informasi pribadi orang Amerika.

Semula saya kira Konsulat Amerika yang di Wuhan yang akan dijadikan tit-for-tat. Rupanya saya salah kira.

Baca Juga:

Konsulat di Wuhan dianggap kurang seimbang. Maka Houston dibalas dengan Chengdu.

Bagi Amerika, konsulat di kota Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, lebih strategis. Amerika bisa memata-matai Tibet dari Chengdu.

Belakangan, Amerika seperti lelah membela Tibet. Apalagi Tiongkok memang dengan nyata membangun dan memakmurkan Tibet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News