Perang mental Felipe Massa dan Hamilton

Perang mental Felipe Massa dan Hamilton
Perang mental Felipe Massa dan Hamilton
SHANGHAI - Formula 1 2008 memasuki periode paling menentukan. Tiga pembalap dari tim berbeda tengah bersaing memperebutkan juara dunia dalam dua seri tersisa. Tidak hanya kesiapan teknis, kekuatan mental mereka juga tengah diadu.

Sukses Kimi Raikkonen menjadi juara musim lalu menunjukkan bahwa faktor nonteknis bisa lebih berpengaruh dalam seri pemungkas seperti ini. Kala itu, dia mencuri gelar juara dengan memanfaatkan kecerobohan demi kecerobohan yang dilakukan Lewis Hamilton dan McLaren-Mercedes. Dengan begitu, dia mampu membalikkan keadaan meski tertinggal 17 poin dengan dua seri tersisa.

Ya, faktor mental akan lebih krusial di akhir musim ini karena tiga seri terakhir digelar dalam tempo hanya empat pekan. McLaren, Ferrari, dan BMW-Sauber yang masih berpeluang merebut gelar juara dunia praktis tidak bisa melakukan banyak pengembangan. Mobil yang diturunkan di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, pekan lalu akan kembali diturunkan di Sirkuit Shanghai, Tiongkok, akhir pekan ini. Kondisi serupa juga akan kembali dilakukan di Brazil dua pekan berikutnya.

Hamilton yang memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan lima poin dari Felipe Massa (84-79) tentu saja memiliki peluang lebih besar untuk menjadi juara. Asalkan, pembalap asal Inggris itu bisa belajar dari kesalahan musim lalu. Dia harus lebih tenang dan sabar dalam membalap. Jika tidak, Massa maupun Robert Kubica yang berada di peringkat ketiga dengan defisit 12 poin bisa saja mengulang sukses Kimi tahun lalu.

SHANGHAI - Formula 1 2008 memasuki periode paling menentukan. Tiga pembalap dari tim berbeda tengah bersaing memperebutkan juara dunia dalam dua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News