Perang mental Felipe Massa dan Hamilton
Rabu, 15 Oktober 2008 – 15:05 WIB

Perang mental Felipe Massa dan Hamilton
Konidisi itu bisa diperburuk persaingan di antara mereka yang kelewat panas. Hamilton menuduh Massa sengaja menabraknya dalam GP Jepang lalu. Namun, sebaliknya, Massa juga mengecam Hamilton atas tragedi pada tikungan pertama.
Dalam kondisi seperti itu, Kubica, yang memiliki beban relatif rendah, bisa saja mengambil keuntungan. Jika melihat sukses Kimi musim lalu, peluang Kubica sejatinya cukup besar karena dia hanya tertinggal 12 poin.
Setelah Kubica menekan timnya all-out untuk memaksimalkan peluang juara, BMW-Sauber langsung merespons. ''Kami melihat apa yang terjadi dalam lomba terakhir musim lalu. Kami harus dalam posisi itu jika ada peluang,'' kata bos BMW Mario Theissen.
Sementara itu, Hamilton menyatakan bahwa gaya agresifnya dalam lomba tidak berarti dirinya sosok yang sombong. Dia pun tidak menegaskan akan tetap mempertahankan gayanya. ''Saya tidak pernah menyatakan lebih baik daripada yang lain. Saya hanya melihat bahwa semua pesaing adalah yang terbaik dan saya harus mengalahkan mereka. Seperti itulah seharusnya sikap pembalap,'' yakinnya. (na/ang)
SHANGHAI - Formula 1 2008 memasuki periode paling menentukan. Tiga pembalap dari tim berbeda tengah bersaing memperebutkan juara dunia dalam dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Live Streaming Sudirman Cup 2025: Susunan Pemain China Vs Malaysia
- Athletic Bilbao vs Manchester United: Setan Merah Mimpi Buruk Klub Asal Basque
- Sudirman Cup 2025: Indonesia Punya Rekor Buruk di 8 Besar
- Jadwal Sudirman Cup 2025: Kapan Duel Indonesia vs Thailand?
- Langkah Popsivo Polwan ke Final Proliga 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya
- Main Lepas Tanpa Beban, Electric PLN Buka Asa Tembus Grand Final Proliga 2025