Perang Tarif Hotel Kian Tak Sehat, PHRI Usul Moratorium
Dengan begitu, konsumen tidak perlu membayar full-service.
Penambahan jumlah kamar hotel diimbangi dengan penurunan tingkat hunian rata-rata harian atau average occupancy rate (AOR).
Sampai dengan Maret 2016, okupansi kamar di Jawa Timur mencapai 51 persen. ”Sedangkan Maret 2017 okupansinya menurun jadi 48 persen,” tambahnya.
Penyebab melemahnya okupansi kamar hotel adalah menurunnya kegiatan pemerintahan.
Selain itu, ada pengaruh kondisi ekonomi yang lesu saat ini. Penurunannya juga disebabkan makin banyaknya tambahan hotel dan kamar.
Pertambahan kamar dalam jumlah banyak tersebut membuat PHRI Jatim gerah. Sebab, perang tarif sudah terjadi dan makin memprihatinkan. Persaingan antarhotel menjadi tidak sehat karena berpotensi memicu perang tarif itu.
Soleh menyebutkan, tarif rata-rata harian atau average daily rate (ADR) mengalami penurunan harga sekitar dua persen.
Hal tersebut berpengaruh terhadap melorotnya investasi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Mochamad Soleh menjelaskan, hotel berbintang di Jawa Timur saat ini berjumlah 112
- Perempuan 16 Tahun Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel
- Dirut GBK Nilai Kehadiran Hotel Artotel Memberikan Semangat Baru Bagi Gelora Bung Karno
- Bethsaida Hospital Hadirkan Fasilitas Bak Hotel, Alat Canggih Pertama di Indonesia
- Makin Mudah Bayar Pajak Hotel, Hiburan, dan Resto Pakai BRImo
- 5 Rekomendasi Hotel di Kawasan Bandara Soetta, Ada yang Bisa Antar Jemput Gratis
- Pencinta Durian Wajib ke Sini, Ada Menu yang Berbeda, Bikin Nagih