Perawat di Pedalaman Digaji Rp 100 Ribu per Bulan

Perawat di Pedalaman Digaji Rp 100 Ribu per Bulan
Para perawat RSUD H Badarudin Tanjung dan seluruh Puskesmas di Tabalong mengadukan nasibnya ke DPRD Tabalong, Senin (15/5) kemarin. Foto: IBNU DWI WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Ditambah, jika ada pengumuman tenaga kerja PTT dan Kontrak kesehatan lebih diutamakan, dan bersifat terbuka. Tentunya memprioritaskan putra dan putri Tabalong.

Semua aspirasi itu dikoordinir oleh Forum Koordinasi Perawat Honorer Indonesia (FKPHI) Kabupaten Tabalong dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Mereka mengajak semua perawat untuk menyampaikan masalahnya.

Ketua FKPHI Kabupaten Tabalong, Rizki mengatakan, aspirasi itu terlahir dari adanya penyampaian FKPHI pusat ke DPR RI. Ini bentuk perjuangan agar perawat bisa diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

"Kegiatan ini juga sekaligus untuk mengumpulkan data, sehingga bisa disampaikan ke masing-masing pemerintah daerah dan pusat," ujarnya.

Semua aspirasi itu diterima jajaran Komisi I Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kemasyarakatan pada DPRD Kabupaten Tabalong. Mereka siap membantu dan meminta Pemkab Tabalong untuk memenuhinya.

Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong, Kusnadi Uwis mengakui jika selama ini tenaga kesehatan kurang mendapatkan perhatian. Pasalnya yang lebih sering diperhatikan adalah guru atau tenaga pendidik.

"Kami sebagai wakil rakyat akan memperjuangkan hak mereka (perawat),” ujarnya. Padahal diakuinya, perawat adalah ujung tombak kesehatan.

Selanjutnya, DPRD akan memanggil dan membicarakanya dengan eksekutif. Setidaknya bisa memberikan status perawat TKS menjadi PTT atau kontrak. "Akan kami bicarakan ke bupati," sebutnya.

Nasib para perawat di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, sangat memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News