Perbatasan Antar Negara Bagian Australia Mempersulit Warga

Padahal dalam keadaan normal perjalanan itu paling hanya memerlukan waktu 3-4 hari langsung.
Bayangkan perjalanan selama 3 minggu itu harus dilakukannya bersama dengan tiga anaknya yang berusia 7, 6 dan tiga tahun, dan suaminya yang bekerja untuk penduduk Aborigin.
Menceritakan pengalaman itu dalam tulisannya untuk ABC, Clare Smith mempertanyakan koordinasi yang ada antar negara bagian.
Padahal dalam keadaan seperti sekarang ini hal tersebut sebenarnya sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan menangani pandemi COVID-19.
"Yang jelas tiap negara bagian ini tidak perduli dan tidak tahu dengan warga dari negara bagian lain."
"Sistem yang ada di seluruh negeri ini sepertinya memang sengaja dibuat untuk gagal."
"Bagaimana sebuah negera, seperti Australia, begitu terpisah-pisah, dan beroperasi sendiri-sendiri di tengah pandemi global."
"Kita harus bekerja bersama-sama guna memastikan semua orang selamat," tulis Clare.
Di tengah pandemi COVID-19, warga Australia saat ini tidak saja mengalami kesulitan untuk kembali dari luar negeri, namun juga perjalanan antar negara bagian juga karena aturan yang kadang dianggap membingungkan
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas