Percayalah, Razia LGBT di Depok Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru?

Percayalah, Razia LGBT di Depok Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru?
Kota Depok ramai dibicarakan dengan sejumlah rencananya yang dinilai anti-LGBT (Foto: Wikimedia Commons)

Terlepas dari banyaknya kecaman terhadap kebijakan Idris, Mami Yuli merasa tidak ada satu orangpun yang bisa dirazia hanya berdasarkan orientasi seksualnya.

Percayalah, Razia LGBT di Depok Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru? Photo: Mami Yuli, mengenakan blazer abu-abu, bersama komunitas transgender di depan rumah singgah jompo di Depok. (Hermina Wulohering/Majalah Hidup)

 

"Kecuali [komunitas LGBT] melanggar norma [seperti] prostitusi, kami tetap punya hak seperti warga negara lainnya yang harus dilindungi", katanya.

Terkait keberadaan rumah singgah jompo khusus waria yang didirikannya di Depok, Yuli juga tidak merasa khawatir.

Menurutnya, jika komunitas LGBT selama ini bisa membawa diri, berbaur di masyarakat, menjaga sikap, dan tidak melanggar aturan, bentuk persekusi apapun tidak akan mempan.

"Saya masih percaya masyarakat sekitar kami juga pasti akan membantu kalau sampai itu [razia dan pengusiran] terjadi, karena selama ini kami tidak macam-macam atau melanggar apapun."

Yuli menyarankan agar Pemerintah Kota Depok lebih memperhatikan masalah lain yang lebih serius di wilayahnya.

Audi Manaf, aktivis Transwoman Depok menambahkan selama ini komunitas LGBT tidak mengalami gesekan di akar rumput.

Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris berencana untuk melakukan razia terhadap komunitas LGBT, tapi beberapa unsur masyarakat menganggap kebijakan ini berpotensi timbulkan masalah baru

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News