Percepat Penanganan Stunting, Mensos Rumuskan Roadmap di Lintas K/L

Percepat Penanganan Stunting, Mensos Rumuskan Roadmap di Lintas K/L
Mensos Juliari P. Batubara (berbaju batik) saat penyaluran bantuan pangan non tunai. Foto: Humas Kemensos

BPNT, kata Juliari, perlu membuat kajian bagaimana memasukkan berbagai produk makanan yang memiliki dampak langsung bagi pengurangan stunting.

“Di Kemensos BPNT telah dan sedang berjalan dengan menyasar 19 juta keluarga. Namun dari jumlah yang ada perlu rinci sau per satu jenis beras yang dikonsumsi melalui program tersebut,” kata Juliari.

Berdasarkan informasi  ada warga menerima beras fortifikasi yang diyakini bisa memperbaiki gizi anak-anak usia dini ataupun balita.

“Sebagai program massif kita perlu dukungan berbagai pemangku kepentingan dan ditugaskan Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melakukan kajian bersama dengan Puslitbang, Bulog, serta BPOM,” kata Juliari.

Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Hartono Laras menandaskan tim yang akan ditugaskan antara lain Kemensos, Kemenkes, BUMN, Kemendagri, Kementan, BKKBN, BPOM, Bappenas dan Kemenperin untuk segera merumuskan aspek kebijakan karena merupakan program besar dan strategis.

“Ini program besar dan di RPJM 2020-2024 dinyatakan bahwa soal penanganan stunting ini masuk menjadi program prioritas nasional,” ucap Hartono Laras.

Pada 2018 angka stunting di Indonesia ada di titik 33,38% lalu turun 27,67%, sehingga perlu menurunkan sebanyak 680 ribu guna mencapai angka 14%.

“Intinya perlu sinergi yang kuat antara K/L terkait dalam tim tersebut. Menteri Sosial menginisiasi gelar rapat dan sebelumnya akan disiapkan di Eselon I, meminta pendapat pakar dan akademisi terkait program ini, ” kata Hartono.

Kemensos berupaya mempercepat penanganan stunting di Indonesia melalui program BPNT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News