Perekonomian Membaik, Hypermarket Bangkit

Perekonomian Membaik, Hypermarket Bangkit
Perekonomian Membaik, Hypermarket Bangkit
Masih ada banyak ruang bagi hypermarket dan ritel pada umumnya untuk terus berkembang di Indonesia. Data dari Pianot Retail and Global Insight menunjukkan bahwa penetrasi ritel modern di Indonesia masih sangat rendah.

Tercatat tingkat penetrasi di negeri berada di urutan 8 untuk kawasan Asia sebesar 20 ribu meter persegi per satu juta penduduk. Sementara di Jepang yang menempati urutan pertama, per satu juta penduduk ada 200 ribu meter persegi ritel modern. Urutan kedua adalah Taiwan sebanyak 140 ribu meter persegi ritel modern per satu juta penduduk.

Ketua harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, mengatakan industri hypermarket tumbuh pesat tahun ini sebesar 35 persen dari target total belanja ritel modern Rp 100 triliun tahun ini. "Sebanyak Rp 65 triliun merupakan belanja makanan dan sisanya nonmakanan," ujarnya.

Selain itu, sebuah jaringan pasar swalayan besar dari Jerman, Metro, dikabarkan sedang mempertimbangkan investasi di Indonesia dan telah bernegosiasi membeli aset swalayan Indonesia, Makro, yang dikuasai oleh Lotte.

KETIKA krisis melanda perekonomian global pada 2008, ritel level tertinggi atau hypermarket yang berada di atas supermarket dan minimarket, terkena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News