Perekonomian Membaik, Kredit Properti Naik
”Dengan suku bunga acuan yang relatif rendah ini, saya yakin daya beli masyarakat juga bisa meningkat dan ikut berpengaruh pada pembelian properti,” ujar Agus.
Faktor berikutnya adalah fokus pemerintah terhadap pertumbuhan usaha konstruksi dengan adanya kebijakan untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
Pembangunan perumahan masih menjadi program prioritas pemerintah pada 2018.
”Kebutuhan infrastruktur mencapai Rp 5.000 triliun. Sebanyak Rp 327 triliun untuk perumahan. Pemerintah juga berfokus untuk memberikan dukungan fiskal pada program satu juta rumah,” ujarnya.
Kemudian, faktor lain adalah penduduk Indonesia yang terus bertumbuh.
Hal tersebut berpengaruh positif pada pertumbuhan industri properti.
Dari total 260 juta penduduk Indonesia, menurut Agus, 15 persen merupakan penduduk berusia kisaran 25–34 tahun.
”Setelah berusia dewasa, mereka tidak mungkin terus tinggal bersama orang tua. Inilah yang akan mengakibatkan backlog terus meningkat setiap tahunnya,” jelasnya. (agf/rin/res/c25/sof)
Pertumbuhan kredit properti tahun ini diyakini semakin membaik seiring adanya perbaikan ekonomi.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Pacu Pra-Penjualan, LPKR Targetkan Pembeli Properti Perdana
- Ini Alasan Bro Hizrah Ganti Nama Setelah Sukses Berbisnis
- Ramadan Berkah, Beli Rumah di Cluster Baltic Bisa Dapat Kesempatan Berangkat Umrah
- Proyek Rumah Tapak LPCK Menarik Minat Konsumen, Ribuan Unit Properti Terjual