Perempuan Indonesia Berusaha Mematahkan Stigma soal Menikah dengan Bule
"Kalau kita perempuan nikah dengan warganegara asing itu seolah-olah dulunya 'orang nakal' atau kawin kontrak."
Muntini juga ingat bagaimana ketika rumah mereka berdua sedang dibangun, orang-orang berspekulasi suaminya akan meninggalkannya sebelum rumahnya rampung dibangun.
Ketika usia pernikahan mereka lima tahun, Muntini dikaruniai anak kembar perempuan.
Ia bercerita bagaimana ketika masih bayi, anak-anaknya sempat memiliki kulit putih, pipi berwarna merah jambu dan rambut yang sedikit pirang.
Ini menjadi salah satu momen bahagia baginya dan sang suami, sebelum dirusak oleh komentar orang asing.
"Ke mana pun saya pergi, selalu dikira baby sitter," ujar Muntini.
"Abis itu [mereka juga suka bilang] begini, 'Pasti suamimu bule ya? Makanya anakmu cantik-cantik'."
Di satu titik, Muntini hanya ingin menutup diri.
Perempuan menikah dengan 'bule' masih mendapat komentar atau pertanyaan yang menyakitkan
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka