Perempuan Memaki Polisi di Anyer, Andi Rio Ikut Bereaksi

Perempuan Memaki Polisi di Anyer, Andi Rio Ikut Bereaksi
Andi Rio Idris Padjalangi mengomentari kejadian perempuan memaki polisi di anyer. Ilustrasi Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Andi Rio Idris Padjalangi

jpnn.com, JAKARTA - Seorang perempuan penumpang kendaraan pribadi menolak saat diminta putar balik oleh aparat kepolisian yang berjaga di titik penyekatan di wilayah Anyer, Banten, beberapa waktu lalu.

Perempuan tersebut bahkan sempat melontarkan kata-kata makian kepada petugas kepolisian.

Menanggapi peristiwa tersebut, anggota Komisi III Andi Rio Idris Padjalangi meminta masyarakat lebih menghargai aparat kepolisian bertugas di lapangan khususnya yang sedang berjaga di titik penyekatan di berbagai wilayah.

"Masyarakat harus hargai aparat kepolisian yang bertugas, mereka menjalankan tugas sesuai anjuran pemerintah," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/5).

Andi Rio menilai hati kecil para aparat kepolisian sejujurnya ingin sekali bertemu dan berkumpul bersama orang tua, anak, istrinya serta keluarganya di Hari Raya Idulfitri.

"Namun karena harus menjalankan tugas, mereka rela hanya bertemu dan berkomunikasi melalui video call dan telepon," ujarnya.

Dia menjelaskan larangan mudik yang dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga.

Menurut dia, jangan sampai kehadiran sanak keluarga justru membawa sebuah petaka dan akhirnya membuat semua menderita.

Anggota DPR Andi Rio Idris Padjalangi mengomentari peristiwa seorang perempuan memaki polisi di titik penyekatan di wilayah Anyer, Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News