Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang
Beberapa pakar IT mengatakan akun tersebut tampaknya sah, namun belum dikonfirmasikan baik oleh Optus atau Polisi Federal Australia.
"Kami tidak akan menjual data kepada siapa pun," tulisnya.
"Kami tidak bisa melakukannya, meski kami menghendaki untuk menghapus semua data (tinggal copynya saja)."
Apa kata Optus dan polisi?
Kelly Bayer Rosmarin, CEO Optus mengatakan perusahaannya melakukan semua yang bisa dilakukan agar bisa transparan.
Ia juga mengatakan perusahaannya bukanlah "penjahat" dalam situasi ini dan pelanggan harus waspada.
Senin kemarin (26/09), Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan mereka sudah melakukan 'Operasi Hurricane' untuk mengidentifikasi siapa di balik peretasan dan melindungi warga Australia dari pencurian identitas.
Assistant Commissioner Justine Gough mengatakan penyelidikan akan bersifat kompleks dan lama.
"Kami mengetahui adanya laporan pencurian data yang dijual gelap di internet dan itulah mengapa AFP memantau pasar internet gelap dengan menggunakan kemampuan khusus."
Pekan ini warga di Australia sedang khawatir dengan kebocoran data yang diretas dari salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat