Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang

Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang
Optus mengatakan sudah menghubungi semua pelanggan yang terpengaruh oleh peretasan data. (AAP: Bianca De Marchi)

Dia mendapatkan email dari Optus hari Minggu kemarin, tiga hari setelah Optus mengumumkan perusahaannya diretas.

Optus mengatakan data miliknya, termasuk nama, tanggal lahir, email, nomor telepon, alamat dan dokumen seperti SIM dan paspor diretas.

Bernard merasa lebih khawatir karena ia tidak tahu apakah data SIM atau paspornya yang dibocorkan, meski ia sudah tidak lagi menjadi pelanggan Optus.

Dia ingin mengubah nomor SIM-nya untuk mencegah pencurian identitas, namun VicRoads lembaga otoritas urusan lalu lintas di negara bagian Victoria, mengatakan perubahan SIM hanya bisa dilakukan bila sudah ada bukti SIM-nya disalahgunakan.

ABC sudah menghubungi otoritas di sejumlah negara bagian untuk mengetahui kebijakan mereka untuk mengubah SIM jika diperlukan akibat peretasan data di Optus.

Menteri Utama di Victoria, Daniel Andrews mengatakan VicRoads biasanya tidak memberikan nomor baru untuk SIM yang sudah pernah dikeluarkan "untuk mencegah penipuan berikutnya", namun mengatakan akan melihat kembali hal tersebut.

Di New South Wales, Menteri Layanan Sosial Victor Dominello mengatakan pelanggan Optus yang mengetahui data SIM mereka diretas bisa mengajukan permintaan agar mendapat SIM baru.

Sementara pejabat Departemen Transportas di Queensland mengatakan mereka sedang membantu pelanggan yang menjadi korban peretasan data Optus, namun tidak mengatakan apakah mungkin untuk mendapatkan SIM baru.

Pekan ini warga di Australia sedang khawatir dengan kebocoran data yang diretas dari salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News