Pergerakan Pastor Terpantau Drone, Ditahan Beberapa Hari

jpnn.com, KIGALI - Otoritas di Rwanda menggunakan drone alias pesawat nirawak memantau pergerakan warga, di tengah penerapan karantina wilayah di ibu kota, Kigali, guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Drone juga untuk menyampaikan informasi mengenai aturan karantina wilayah, sekaligus membantu menemukan mereka yang melanggar kebijakan tersebut.
Di saat anggota polisi memberhentikan mobil dan para pejalan kaki dan bertanya alasan mereka ke luar dari rumah, dua drone akan terbang tepat di atas mereka.
Satu di antaranya akan menyiarkan rekaman suara berisi instruksi dan satu alat lainnya memantau pergerakan warga.
"Drone terbang di wilayah yang tidak ada pos pemeriksaan dan anggota patroli tidak dapat berjaga di sana," kata juru bicara kepolisian, John Bosco Kabera.
Salah satu pelanggar aturan adalah seorang pastor yang berpura-pura ingin menghadiri sebuah wawancara radio.
Akan tetapi faktanya, ia berencana pergi ke gereja meskipun aturan karantina melarang adanya pertemuan masyarakat.
Pastor itu akhirnya ditahan oleh kepolisian selama beberapa hari.
BERITA TERKAIT
- Diaspora Katolik Indonesia Mengawali Perdamaian Dunia
- Pastor Nekat Gelar Kebaktian saat Pandemi Corona, Langsung Dibubarkan
- Kreatif, Pastor di Polandia Tetap Menerima Pengakuan Dosa di Tengah Wabah Virus Corona
- Polisi Rwanda Tangkap Pastor Amerika Pembenci Perempuan
- Lecehkan Putra Altar, Mantan Pastor Divonis 30 Tahun Penjara
- Chicco Jerikho Belajar Jadi Pastor