Pergi Sekolah 4.000 Kilometer Demi Papua


Doornik mengatakan sekolah juga melobi pemerintah daerah untuk membayar siswa yang paling menjanjikan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Kami meyakinkan pemerintah lokal bahwa masa depan Papua ada di tangan mereka. Mereka harus meyakinkan orang tua bahwa anak-anak perlu dididik," katanya.
"Kami berharap mereka akan kembali untuk belajar lagi dan membantu membangun Papua."
Doornik percaya Papua membutuhkan sistem pendidikan dengan pola sekolah asrama, dan mengatakan Sekolah Anak Indonesia telah menetapkan satu di provinsi Asmat.
"Kami pikir ini adalah sistem yang tepat untuk mempercepat pendidikan di sana."
Demira berharap untuk menjadi seorang arsitek sehingga dia dapat kembali ke Tolikara dan membantu daerah itu berkembang.
"Pertama saya ingin membangun sekolah, dan kemudian saya akan membangun bangunan lain," katanya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan