Perguruan Tinggi Diminta Siapkan Tenaga Kerja Kompeten

Perguruan Tinggi Diminta Siapkan Tenaga Kerja Kompeten
Ilustrasi mahasiswa wisuda. Foto: AFP

Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan.

Industri yang akan banyak berkembang pada revolusi industry baru ini, antara lain sektor petrokimia, semen, automotif, dan food and beverage.

Karakteristik revolusi industri 4.0 ini meliputi digitalisasi, optimalisasi dan kustomisasi produksi, otomasi dan adapsi, human machine interaction, value added services and businesses, automatic data exchange and communication, dan penggunaan teknologi internet.

"Kita telah tiba di zaman yang cepat mengalami perubahan dimana teknologi yang baru akan muncul dengan cepat. Pekerjaan baru akan tercipta sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan lama akan mengalami penurunan permintaan atau hilang," ujar Dirjen Maruli.

Namun, lanjut Maruli, dia tak mengelak seiring bertambah dan menurunnya kelompok pekerjaan, satu faktor yang penting adalah keterampilan dan kompetensi yang harus tetap secara konsisten perlu ditingkatkan.

Tantangan tersebut harus bisa diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan jabatan dan kebutuhan ketrampilan.

"Dunia industri harus bisa mengembangkan Industrial transformation strategy dengan mempertimbangkan perkembangan sektor ketenagakerjaan karena transformasi industri akan berhasil dengan adanya tenaga kerja yang kompeten," kata Dirjen Maruli.

Sementara Rektor Soebiantoro menyatakan ada sebuah perguruan tinggi kecil di Timur kota Blitar memiliki semangat besar untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

Yaitu dengan membekali para mahasiswanya kompetensi yang tinggi sesuai bidang keilmuannya, memiliki semangat kewirausahaan yang handal, cerdaa dan jujur.

"Sehingga gelarnya akan bermakna bagi masyarakat" ujarnya. (jpnn)

 


Kompetensi harus bisa diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News