Peringatan 75 Tahun Peristiwa Serangan Bom Jepang di Kota Darwin

Veteran masih dihantui peristiwa ini
Basil Stahl, 94, merupakan penyintas peristwa pemboman ini dan masih mengingat peristiwa pemboman itu dengan jelas.
"Saya sedang duduk di tepi ceruk parit dengan karung pasir di atasnya hendak menikmati waktu minum teh dan kopi di pagi hari saya dan mereka [pesawat pembom Jepang] terbang di atas saya dan membuat kopi saya tumpah, saya tidak jadi minum kopi pagi itu.” Kenang stahl.
Stahl mengatakan peristiwa Perang Dunia II itu masih sering menghantuinya, setiap kali dia mengingat semua teman-temannya yang kini telah meninggal.

ABC News: Xavier La Canna
Selain warga sipil dari berbagai kalangan tua dan muda, uparaca 75 tahun peristiwa serangan di Kota Darwin oleh Jepang ini juga diikuti oleh sejumlah tentara marinir, pejabat dan veteran dan karangan bunga diletakan dalam ingatan mereka.
Upacara ini juga diramaikan dengan peragaan kembali peristiwa serangan ini yang dilakukan pada 9:58 pagi waktu setempat, waktu dimana serangan oleh pasukan Jepang dimulai.
Peristiwa serangan tentara Jepang pada tahun 1942 itu menghancurkan 30 pesawat dan 9 kapal di Pelabuhan Darwin dan dua kapal di luar pelabuhan Darwin juga tenggelam dan sejumlah fasilitas milik warga sipil dan militer di Darwin juga hancur.
Tentara Jepang meluncurkan 77 serangan di ujung utara Australia hingga November 1943.
Para penyintas dan veteran peristiwa pemboman Kota Darwin yang terjadi 75 tahun lalu mendapatkan penghormatan atas peran mereka dalam melindungi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan