Peringati Hari Anzac, Foto Korban PD II Diabadikan di Alas Piring

Peringati Hari Anzac, Foto Korban PD II Diabadikan di Alas Piring
Peringati Hari Anzac, Foto Korban PD II Diabadikan di Alas Piring
Peringati Hari Anzac, Foto Korban PD II Diabadikan di Alas Piring

Kisah seorang perawat asal Australia Selatan, Elaine Balfour-Ogilvy, dan eksekusi terhadapnya selama Perang Dunia II akan disajikan dengan makan siang di kampung halamannya pada saat peringatan Hari Anzac (25/4).

Sosok Elaine ditampilkan di alas piring khusus, yang dibuat untuk mengenangnya dan ditempatkan tepat di depan para pengunjung di hotel dan klub di kota Renmark, wilayah Murray River.

Tentu saja, kota ini memiliki tugu peringatan permanen - sebuah balok yang dilapisi papan penghargaan, sebuah salib pengorbanan dan simbol peringatan lainnya - namun kekhawatiran yang dimiliki organisasi veteran (RSL) setempat adalah bahwa orang-orang tak lagi membaca namanya di dalam peringatan ini.

Mereka khawatir bahwa cerita tentang para perempuan dan pria lokal yang bertugas di masa perang dilupakan.

"Wajah dan pengorbanan korban ditampilkan dan Anda membaca ceritanya lalu ini menjadi bahasan diskusi," kata presiden RSL Renmark, Ray Hartigan.

"Bukan hanya sekedar kebiasaan Hari Anzac, ada fokus terhadapnya, jika tidak, mereka (korban) hanya menjadi massa biasa, padahal mereka adalah 'prajurit', 'perawat'," tuturnya.

Tujuh puluh lima tahun yang lalu, Suster Balfour-Ogilvy dieksekusi oleh tentara Jepang di Bangka, sebuah pulau di sebelah timur Sumatra, dalam sebuah pembantaian yang sekarang termasuk salah satu kejahatan perang paling berdarah pada Perang Dunia II.

Namanya diabadikan di Perpustakaan Anak Renmark dan sebagai jalan lokal namun banyak warga yang belum pernah mendengar cerita mengejutkan yang dialaminya.

Kisah seorang perawat asal Australia Selatan, Elaine Balfour-Ogilvy, dan eksekusi terhadapnya selama Perang Dunia II akan disajikan dengan makan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News