Peringati HUT ke-72 Jateng, Ganjar Pranowo Inisiasi Konser Rapsodia Nusantara
jpnn.com, SOLO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginisiasi konser Rapsodia Nusantara yang akan digelar di Kelenteng Agung Sam Poo Kong Kota Semarang, hari ini, Sabtu (13/8). Konser tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT ke-72 Jateng.
"Momentum ini, Pak Ganjar ingin memberikan hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat dengan adanya satu musik kolaborasi," ujar konduktor sekaligus penata musik dan pendiri World Peace Orchestra, Dwiki Dharmawan di Sam Poo Kong.
Pagelaran musik yang disajikan dalam format orkestra ini menampilkan kolaborasi Dwiki bersama World Peace Orchestra dengan sederet seniman inspiratif seperti Andy Rif, Dira Sugandi, Gabriel Harvianto, Filda C Wibowo, dan Nano Tirto.
Selain itu, acara tersebut juga akan menampilkan musisi dan artis Jateng seperti Sruti Respati, NDX AKA, kelompok musik Kolintang Gratia, serta Gamelan Soepra.
Dwiki menyebut sudah berdiskusi dengan Ganjar Pranowo terkait pegelaran acara ini.
Dari acara itu, kata Dwiki, Ganjar juga ingin memunculkan nilai kebinekaan, toleransi, dan semangat kebangkitan ekonomi kreatif serta ekonomi sosial budaya.
"Saya mendukung ini dan tidak mau setengah-setengah. Saya bersama Pak Gubernur coba dari Jateng membuat konser terheboh dan terbesar. Kami sampaikan pesan (ide dari Ganjar) lewat musik," paparnya.
Dwiki mengatakan, Rapsodia Nusantara adalah momentum yang tepat untuk menyampaikan gagasan tentang ke-Indonesiaan. Sebab baginya, Jateng merupakan representatif dari Indonesia.
Ganjar Pranowo ingin memberikan hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat Jateng dengan adanya satu musik kolaborasi
- Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di MK, Ganjar Singgung Kemerdekaan Hakim
- Kubu Prabowo Yakin Permohonan Pihak Anies & Ganjar Bakal Ditolak Hakim MK
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Ganjar Pranowo Soal Peluang Bertemu Gibran: Pintu Saya tidak Pernah Tertutup
- Alasan Ganjar Tak Hadiri Open House di Rumah Megawati
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi