Perintah Jenderal Andika, Terus Telusuri Oknum yang Terlibat Mutilasi di Papua

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan jajarannya terus menelusuri semua pihak yang diduga terlibat perkara hukum mutilasi empat warga sipil di Papua.
Jenderal Andika mengatakan pelaku yang terlibat harus diberikan hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dia menyampaikan hal itu ketika membahas perkara hukum mutilasi empat warga sipil di Papua.
“Terus telusuri semua yang terlibat dalam perkara hukum ini, untuk memberikan hukuman yang sesuai dengan peraturan perundangan,” kata Panglima TNI dalam rapat rutin bersama Tim Hukum TNI, dikutip dari kanal Jenderal TNI Andika Perkasa di YouTube, Jakarta, Minggu (20/11).
Dalam kesempatan tersebut, Danpuspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo mengatakan berdasarkan perkembangan penyidikan, prakarsa pertama dari perkara tersebut datang dari Mayor Helmanto (Tersangka HF).
Menanggapi hasil perkembangan penyidikan, Jenderal Andika mengarahkan jajarannya untuk memberi hukuman yang maksimal.
“Terus, yang katanya sudah pernah melakukan mutilasi sebelumnya yang mana? Rahmat (Tersangka R)? Berarti itu nanti, yang lain (hukumannya) maksimal itu, seumur hidup,” ucap Andika Perkasa.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Tim Gabungan Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz dan Kepolisian Resor Mimika telah menangkap Roy Marthen Howay, seorang buron yang masuk ke daftar pencarian orang kasus mutilasi di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua.
Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Polisi I Gede Putra mengungkapkan tersangka Roy Howay ditangkap di Jalan Cemara, Distrik Wania.
Jenderal Andika memerintahkan jajarannya terus menelusuri oknum yang terlibat mutilasi empat warga sipil di Papua.
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Pelaku Mutilasi Sang Kekasih yang Sedang Hamil Diancam Hukuman Mati
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM