Perintah Kapolda Papua: Tangkap Hidup-hidup atau Mati

Perintah Kapolda Papua: Tangkap Hidup-hidup atau Mati
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. Foto: ANTARA/Evarukdijati/aa

Paulus mengatakan, keberadaan polisi dan TNI di Nduga sesungguhnya dimaksudkan untuk membuat kondisi kamtibmas di wilayah itu aman dan terkendali.

"Kalau mereka punya keinginan atau tuntutan kepada pemerintah daerah ataupun kepada kami yang ada di daerah ini, maka sampaikan apa keinginan mereka itu agar kita bisa mencari solusi terbaik, tetapi jangan dengan cara kekerasan yang berujung jatuhnya korban jiwa atau luka-luka," kata dia.

Waterpauw mengatakan rangkaian aksi kekerasan di Kabupaten Nduga dimulai saat terjadi pembantaian terhadap 28 pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun fasilitas jembatan dan jalan Trans Papua pada 2 Desember 2018.

Dalam kejadian itu, sebanyak 17 pekerja PT Istaka Karya terbunuh dan empat pekerja lainnya hingga kini tidak diketahui nasib dan keberadaannya.

"Rangkaian aksi kekerasan yang dibuat oleh KKB itulah yang membuat kami hadir di sana untuk melakukan penegakkan hukum di tengah masyarakat sesuai dengan kebijakan negara. Jadi, jangan dibalik-balik. Saya berharap pemerintah daerah, bupati, wakil bupati dan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda membantu kami melakukan komunikasi dengan anak-anak muda yang bergabung dalam KKB itu," kata dia.

Kapolda yakin komplotan pengacau bersenjata Kogoya sebagian besar masih berusia muda. Namun lantaran mereka memegang beberapa pucuk senjata api, kelompok tersebut menjadi liar, tanpa kendali.

"Tolong bantu kami melakukan komunikasi dengan mereka agar mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan kembali hidup berbaur dengan masyarakat yang lain. Bicarakan baik apa keinginan mereka, kecuali satu hal yaitu ingin merdeka sebab prinsip kita tegas yaitu tidak ada hal itu," katanya. (antara/jpnn)
Sabar, Jangan Termakan Hoaks:

 

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menunjukkan sikap tegas terhadap kelompok pengacau bersenjata di Kabupaten Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News