Peristiwa Langka, Warga Korsel Pertaruhkan Nyawa demi Membelot ke Korut

Peristiwa Langka, Warga Korsel Pertaruhkan Nyawa demi Membelot ke Korut
Zona Demiliterisasi di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Lee Jae-won/Arsip Foto/wsj

Dua bulan sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan memberlakukan status darurat nasional dan menutup sebuah kota di perbatasan.

Penutupan dilakukan setelah seorang pembelot asal Korut, yang ia katakan memiliki gejala COVID-19, secara ilegal melintasi perbatasan secara ilegal dari Korsel ke Korut.

Korut sendiri telah memperpanjang pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) serta pembatasan pergerakan antarprovinsi.

Langkah itu membuat jumlah warga Korea Utara pembelot yang tiba di Korsel tercatat paling rendah dalam sejarah.

Hubungan antara dua korea menjadi suram setelah perundingan antara Korut dan Amerika Serikat, soal pelucutan senjata nuklir, mengalami kebuntuan pascapertemuan pemimpin Korut dan AS pada 2019 --yang berakhir dengan kegagalan.

Korea Selatan dan pasukan AS yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara teknis masih berperang dengan Korea Utara sejak Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian perdamaian. (ant/dil/jpnn)

Hubungan antara dua korea menjadi suram setelah perundingan antara Korut dan Amerika Serikat, soal pelucutan senjata nuklir, mengalami kebuntuan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News