Perjanjian Batu Tulis Dilanggar, Peluang Prabowo - Anies Baswedan di Pilpres 2024

Oleh: Tody Ardiansyah Prabu, Praktisi Hukum, Alumni FH Univ Trisakti dan Mantan Ketua HMI Cab Jakarta Barat 2009

Perjanjian Batu Tulis Dilanggar, Peluang Prabowo - Anies Baswedan di Pilpres 2024
Tody Ardiansyah Prabu, Praktisi Hukum, Alumni FH Univ Trisakti dan Mantan Ketua HMI Cab Jakarta Barat 2009. Foto: Dok Tody Ardiansyah Prabu

Prabowo dan Jokowi memiliki chemistry politik yang kuat dan serasi membangun kepercayaan, menghargai satu sama lain, serta komunikasi yang baik. Ini bukti, Bapak Jokowi berusaha mengajak Prabowo sebagai bentuk rasa hormatnya perjuangan Prabowo yang turut serta mengantarkan Jokowi besar menjadi pemimpin dan membuat stabilitas pemerintahan Jokowi baik itu di parlemen maupun di eksekutif bisa mengajak kerja sama bersama partai Gerindra di Kabinet.

Menjelang tahun politik 2024. Pada 2023 dengan proses perdebatan panjang di internal PDIP untuk menentukan figur capresnya antara Puan dan Ganjar yang akhirnya mengumumkan tiba-tiba menjelang lebaran 1444 H. Diketahui di bulan April 2023.

Ada wacana koalisi besar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari PAN, Golkar, dan PPP. Sementara Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjawab pertanyaan apakah KIB yang diawaki Golkar, PAN dan PPP serta KKIR yang dipimpin Partai Gerindra dan PKB cocok jika bersatu. Jokowi menegaskan keputusan akhir ada di tangan ketua umum partai politik.

Hal ini diutarakan Jokowi seusai bertemu kelima pimpinan partai dari dua koalisi tersebut dalam acara silaturahmi Ramadan PAN di DPP PAN, Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Pertemuan itu dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.

Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai, ujar Jokowi menjawab pertanyaan kecocokan antara KIB dan KKIR untuk membentuk koalisi besar.

Isu Presiden Jokowi mengendorse koalisi besar gabungan KIB dan KKIR mengemuka. Bahkan, PPP-PAN-Golkar bersama Gerindra-PKB disebut-sebut sudah sepakat soal capres, yakni Prabowo Subianto. Apakah PDIP mencium manuver kemungkinan terjadi wacana Koalisi Besar untuk menyetting Prabowo Subianto sebagai capres koalisi besar?

Salah satu pasal dalam perjanjian itu adalah Megawati akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014. Namun pada akhirnya, Megawati mengusung Jokowi sebagai capres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News