Perjuangan Anak-anak Korban Banjir untuk Tetap Sekolah

Perjuangan Anak-anak Korban Banjir untuk Tetap Sekolah
Anak-anak di Kabupaten Lebak menyebrangi sungai menggunakan perahu karet untuk sampai ke sekolah. Foto: Radar Banten

jpnn.com, LEBAK - Bencana banjir bandang pada 1 Januari kemarin tidak menyurutkan anak-anak di Kabupten Lebak, Banten, untuk tetap bersekolah. Sekalipun mereka tidak menggunakan seragam, karena pakaian sekolahnya terbawa hanyut banjir.

Siswi SMP di Sajira, Rini mengatakan, sebelum banjir bandang meluluhlantakan kampungnya di Somang, Kecamatan Sajira, dia berangkat ke sekolah menggunakan jembatan gantung.

Sekarang, jembatan gantung yang biasa dilaluinya tersebut hanyut terbawa arus banjir. Untuk itu, dia dan anak-anak yang lain dari Somang harus menggunakan perahu karet agar sampai ke seberang sungai untuk menuntut ilmu.

“Saya enggak pakai seragam sekolah, karena pakaian yang biasa digunakan hanyut terbawa arus Sungai Ciberang,” kata Rini kepada wartawan, Senin (6/1).

Wakil Kepala SMPN 1 Sajira Sopyandi membenarkan, warga terdampak banjir di Kecamatan Sajira tetap masuk sekolah. Pada hari pertama masuk sekolah, para siswa banyak yang tidak menggunakan seragam.

“Anak-anak punya semangat belajar yang tinggi. Mereka tetap masuk sekolah, walaupun di hari pertama ini enggak dilaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM-red),” ungkapnya.

Para guru dan siswa SMPN 1 Sajira mengumpulkan donasi untuk anak-anak yang terdampak bencana banjir bandang. Pakaian layak pakai dan bantuan lain disalurkan kepada anak-anak yang terdampak banjir.

“Hari ini kami kumpulkan donasi untuk siswa yang terdampak banjir bandang,” ujarnya. (mastur)

Di hari pertama masuk sekolah, banyak siswa di Lebak yang tidak memakai seragam, karena pakaian sekolahnya terbawa hanyut banjir.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News