Perjuangan Ibu Mengantar Anaknya dengan Kursi Roda ke Sekolah
Jumat, 07 Oktober 2016 – 05:43 WIB
Lagi-lagi, Abdul terkendala dana. “Saya hanya buruh di toko sembako,” tutur Abdul.
Dalam sehari, Abdul mendapat upah Rp 70 ribu. “Untuk keperluan hidup saja tak cukup,” ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, bantuan yang diterima hanya dari Dinas Sosial Samarinda berupa kursi roda.
Bantuan itu pun karena salah satu pegawai Dinas Sosial Samarinda tidak sengaja melihat Nisa.
Dia mengaku memang tidak memiliki jaminan kesehatan masyarakat tidak mampu.
Sementara itu, Nisa tak tega melihat perjuangan sang ibu.
“Kasihan. Adik-adik saya ditinggal. Kadang dititipkan kepada bapak yang sedang bekerja. Untung atasan bapak tidak pernah marah,” ucapnya. (ctr/fel/k8//jpnn/JPG)
JPNN.com SAMARINDA – Kasih ibu sepanjang masa bukan hanya sekadar ungkapan untuk menggambarkan rasa sayang kepada anaknya. Di Samarinda,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor