Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur

Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur
Kastaman (kanan) menunjukkan tebing tempat penemuan mata air di Gunung Gentong, kawasan Bromo Tengger Semeru, kepada Direktur Pengembangan SDA Kemendes Arimurti Suprapto (tengah). Foto: Taufiqurrahman/Jawa Pos

Kermat lalu menginisiasi musyawarah rencana pembangunan. Sebagian besar warga tidak berpikir lain kecuali air.

Akhirnya, dana desa tahun 2016 mereka gunakan untuk membangun infrastruktur penyalur air.

Ada jaringan pipa dan tandon besar di setiap kampung. ”Dulu pertama nyambung cuma secuil jari, sekarang sudah 1 dim (seukuran pipa, Red),” kata Kermat.

Dua kepala desa itu berterima kasih, satu kepada para leluhur yang memberikan petunjuk, dua kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan dana. Sekarang kebutuhan air warga sudah terpenuhi.

Hanya, keduanya belum memutuskan untuk memberi nama pada mata air penyelamat mereka.

Kastaman lebih suka menyebutnya ”Sumber Gentong” lantaran petunjuk Eyang Kuncung dan bentuk bukit yang menyerupai cawan raksasa. Sementara itu, Kermat mengusulkan untuk diberi nama ”Tirta Langgeng”. (*/c10/oki)

Suatu siang, Kastaman tertidur di bawah pohon. Dia bermimpi didatangi salah seorang tokoh leluhur suku Tengger, Joko Kuncung, sang penjaga air.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News