Perjuangkan Aspirasi di Era Pandemi, Syarief Hasan Dinobatkan sebagai Tokoh Parlemen Tangguh

Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah melalui serangkaian kebijakan afirmasi untuk memastikan kehidupan rakyat tetap berjalan dengan baik.
"Pemerintah juga harus memastikan prioritas terhadap hal-hal strategis kebangsaan sebagai fokus kebijakan,” tegasnya.
Dia mencontohkan terkait diskursus mengenai amendemen konstitusi. Membuka keran amendemen menurutnya sama dengan membongkar kotak pandora.
Syarief berpendapat perkara Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) perlu dimatangkan terlebih dahulu, tidak tergesa-gesa, karena berkaitan dengan kedudukan dan fungsi lembaga-lembaga negara.
Kedudukan MPR dan presiden, misalnya, konstitusi pascaamendemen telah menempatkan kedudukannya setara, sama-sama sebagai lembaga tinggi negara.
"Apakah penempatan PPHN ini mengubah konfigurasi kedudukan kedua lembaga negara ini? Apakah juga PPHN ini memiliki daya ikat bagi presiden?," tanya suami Inggrid Kansil itu.
Syarief berpandangan amandemen konstitusi haruslah disikapi dengan hati-hati, cermat, mengambil perspektif yang holistik.
"Apalagi di tengah kesusahan rakyat sekarang, wacana amendemen tentu layak dipertanyakan urgensinya. Mungkin akan lebih baik jika pembahasan hal-hal krusial kebangsaan ini dibahas pada saat dan situasi yang tepat," sarannya.
Dia menegaskan yang terpenting sekarang adalah memastikan pandemi dapat tertangani dengan baik, kesehatan publik kembali membaik, ekonomi negara bangkit, dan kehidupan rakyat pulih. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dinilai berkomitmen memperjuangkan aspirasi rakyat di era pandemi
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..